Posts
Showing posts from 2021
SERAT CENTHINI (dari sisi erotika)
- Get link
- X
- Other Apps
Elizabeth D. Inandiak, seorang Prancis yang menggubah dan menerjemahkan Serat Centhini ke Bahasa Indonesia. Meleburkan Seks dan Mistik Kata-kata kotor, cabul, dan kasar bertebaran dalam Serat Centhini. Tapi, itu tidak menghapusnya sebagai karya yang menyatukan seks dan mistik. Oleh Hendaru Tri Hanggoro | 15 Mar 2012 SERAT Centhini, yang dianggap karya terbesar dan terindah dalam kesusastraan Jawa, ditulis pada abad ke-19. Dia lahir dari rahim keraton Solo. Pangeran Adipati Anom, seorang putra Susuhunan Pakubuwana IV, menginginkan pengetahuan lahir dan batin masyarakat Jawa dikumpulkan. Tiga pujangga keraton ditunjuk untuk membantunya. Kerja keempat nya menghasilkan karya setebal 4.000 halaman lebih yang terbagi atas selusin jilid. Beberapa jilid di antaranya memuat ajaran erotika yang dibalut dengan mistisisme Islam dan Jawa. Inilah yang menarik minat Elizabeth D. Inandiak, seorang Prancis yang menggubah dan menerjemahkan Serat Centhini ke Bahasa Indonesia. "Saya tak perna